Bismillah…
Sekarang bukan lagi mengedepankan Idealisme-idealisme yang sempat dahulu saya agung-agungkan. Tetapi sejalan waktu yang kian merenta pun begitu dengan makin bertambahnya usia dan mungkin juga sedikit pengalaman tentang hidup, walaupun belum se-ujung kuku terlewati semua apa yang seharusnya dijalani di muka bumi ini, namu rasa optimisme membangun sebuah kerajaan bisnis (mungkin terlalu WOW dan mimpi), tapi kalau tidak dicoba sama sekali, saya tidak akan pernah tau kapan saya “mencapai sukses” yang banyak dibicarakan orang itu.
Begitulah, yang pada akhirnya mendorong saya untuk kembali menyusun puing-puing semangat Berbisnis kembali. Walau tidak sedikit yang pada akhirnya mencibir atau bahkan teman-teman terdekat meninggalkan. Entah apa alasannya, yang jelas meraka merasa terganggu dengan berbagai macam manuver yang saya lakukan hanya sekedar untuk mempromosikan bisnis apa yang tengah saya jalankan ini.
Orang yang paling mendukung dalam aktifitasku saat ini adalah Mboke, ibuku sendiri. Beliaulah yang dengan sepenuh hati memeri Ridho dengan bisnis ku yang baru saja merangkak dan tertatih ini. Melihat semangat beliau yang sudah renta, tak pantas rasanya jika saya menyia-nyiakan kesempatan untuk benar-benar berusaha mencurahkan segala kemampuan agar bisnis ini berjalan sesuai rencana.
Bisnis apa?
Awalnya saya juga ragu, mampukah saya menjalankan semua ini sendiri. Semua ide dikepalaku yang berjejalan meminta segera di Eksekusi, sementara saya adalah tipikal Konseptor tapi payah dalam Eksekusinya. Namun, sekali lagi saya harus tetap berjalan bahkan berlari, mencoba segala kemungkinan. Setidaknya jalankan saja dahulu apa-apa yang sudah ditulis, masalah Hasil sepenuhnya saya pasrah pada Alloh SWT.
Tentang Fashion, sebetulnya tak banyak saya ketahui tentang dunia yang satu ini. Saya hanya bermodalkan kesenangan saya selalu berganti-ganti pakaian, padahal saya sadar bahwa tingkat ekonomi saya yang tidak selayaknya Extravaganza hanya sekedar urusan fashion!. Inilah yang pada akhirnya memancing otak saya berfikir, bagaimana “kegilaan” saya terhadap fashion bisa tersalurkan, sementara saya tak banyak duit untuk bisa menjadi orang yang fashionable. Harus sadar diri tentunya.
Awalnya, saya hanya berfikir menjadi Pengkonsumsi, tapi sejalan bertambahnya kebutuhan dan banyak lagi kepentingan, akhirnya saya putuskan untuk usaha kecil-kecilan, dengan menjadi Re-Seller sebuah produk-produk yang terkait fashion. Dari mulai baju hingga sepatu bahkan aksesoris yang menempel pada baju atau jilbab.
Nah, sampai disitu saya mulai gamang. Apakah iya saya Passion nya di dunia Fashion? sementara pengalaman tak banyak aku dapat, jangankan pengalaman , hal-hal berbau fashion saja saya tak familiar, tak seperti kawan-kawan lain yang hobi dan mengetahui dengan pasti perkembangan fashion, baik di Indonesia sendiri ataupun di luar negri, hebat mereka!
Saya cukup legowo menerima bahwa saya memang mempunyai keterbatasan, tidak seperti mereka. Namun, saya optimis bahwa saya punya kelebihan dibidang lain yang bisa jadi mendukung kesenangan saya terhadap dunia fashion ini. Mulailah terpikir untuk benar-benar menekuni bisnis ini. Sekalipun masih Nuebie , tapi tak mengapa asalkan mau berusaha dan kerjakeras.
Allhamdulillah bisnis abal-abal yang dahulu hanya sekedar biar “keren-keren”an saja, sekarang mulai saya usahkan lebih serius dan lebih kerja keras lagi. Branding yang saya buatpun pada awalnya hanya mengacu pada nama e-mail yang saat itu hanya mengambil dari sebuah nama anak dari kenalan yang dahulu pernah memberiku beasiswa usaha untuk biaya kuliah.
Faradis, yang diambil dari kata Firdaus, dan orang tua anak itu mengartikannya sebagai “Syurga”. Nama ini menurutku cukup unik dan sangat enak di dengar, dan singkat cerita kupakailah nama depan FARA, yang kemudian saya kombinasikan dengan Co. Co disini awalnya saya hanya mengambil dari kalimat Coorporation dan bahkan saya sendiri waktu itu entah mengartikannya sebagai apa. Saya hanya merasa Keren , karena saya sering membaca nama sebuah perusahaan luar negeri dengan embel-embel di belakangnya “Co.Ltd”. Agak konyol memang, namun sekali lagi toh dalam kepala saya waktu itu hanya keinginan seperti mereka yang memiliki perusahaan, memimpinnya dan membuat kebijakannya sendiri. Jadi, tanpa pikir banyak hal, saya pakailah nama dengan brand FARA.Co.
Di waktu yang lain, saya secara random menemukan banyak brand dengan nama FARA, Faraco, dan FARA yang lain. Dalam hati sempat kawatir, jangan-jangan saya seperti menjiplak atau bahkan mencuri brand orang lain. Tapi sekali lagi, diluar tentang hasil pencarian random saya melalui mensin pencari google, saya hanya punya keinginan satu hal. Memiliki perusahaan sendiri, jika kedepannya harus di rubah, bahkan di cekal, ya monggo saja. Saya hanya berkeyakinan bahwa awal saya membuat brand tersebut memang tanpa melakukan random pencarian, mungkin itu salah satu kesalahan tapi toh banyak yang memakainya meskipun mereka berbeda negara dan berbeda bisnis yang mereka jalankan. Pasrah sepenuhnya pada Alloh SWT, inshaAlloh rizki tidak akan pernah Tertukar.
Nah, pada akhirnya Visi Misi pembentukan usaha pun berubah-ubah. Awalnya saya memiliki tingkat idealis yang lumayan tinggi, namun rentang waktu yang membuat saya berfikir lebih banyak lagi dari sebelumnya. Jika hanya mengandalkan sebuah idelisasi, maka saya hanya akan terpatok satu hal saja, sedangkan hal lain saya harus abaikan. Disinilah saya kemudian merubah lagi Visi Misi terhadap bisnis yang saya jalani, meski belum terlihat hasil.
Bisnis oriented ini bertujuan agar banyak kepentingan yang positif yang nantinya bisa saya wujudkan. Salah satunya adalah mendukung sebuah pencapaian Kerajaan Bisnis saya sebelum usia saya menginjak kepala 4 !!. Saya berfikir untuk mengkapitalisasi bisnis namun dengan cara-cara yang tidak melanggar aturan agama/ syar’i. Maksudnya adalah, saya ingin menjadi PENGUSAHA, bukan sekedar Pebisnis, atau bahkan hanya sekedar Owner Bisnis.
Impian saya adalah menguasai semua bidang. Jika bisnis saya adalah Fashion, bagaimana saya dapat menyediakan semuanya sendiri dengan satu kepala. Dalam artian Holding Company. Ini adalah impian saya sebelum usia saya meningjak 40 tahun, berharap semua sekup bidang bisnis terkait Fashion di FARA.Co bisa saya kuasai untuk brand perusahaan sendiri. Memang ini terdengar GILA dan So’, tapi setiap orang boleh bermimpi dan boleh ada yang tidak perduli atau bahkan masa bodoh, tapi saya Tidak. Karena saya ingin banyak berfaedah bagi diri sendiri, dan keluarga. Syukur-syukur bisa mencapai target, memenuhi kepentingan masyarakat luas, atau bahkan umat. Aamiin..
Sepertinya ini sudah waktunya saya untuk pergi nyari Vendor buat kerjasama, maklum bisnis yang dijalani sendiri untuk awalan memang harus banting tulang, dan semua dilakukan sendiri, bayar karyawan belum mampu, kalo pun bayar orang itu seperti pekerjaan part time, yang gajinya habis buat angkot saja, hehehe,,,
Tetep semangat, dipagi ini, semoga Alloh Ridho dengan semua ingin kita. aamiin
Best Regard,
Sulyati Kasmaja | Owner.Founder.CEO at- FARA.Co